SDFSDFSD

SDFSDFSD

Selasa, 30 September 2014

CONTOH MAKALAH AGAMA TENTANG ESENSIALISME

ESENSIALISME

A.     Hakikat Manusia

Esensialisme menyajikan hasil karya mereka untuk :
a.       Penyajian kembali materi kurikulum secara tegas.
b.       Membedakan program-program di sekolah secara esensial.
c.       Mengangkat kembali wibawa guru dalam kelas, yang telah kehilangan wibawanya oleh progresivisme.
Esensialisme berpendapat bahwa perubahan merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat diubah dalam kehidupan sosial. Perubahan terjadi sebagai kemampuan intele­gensi manusia yang mampu mengenal kebutuhan untuk mengadakan amandmen cara-cara bertindak, organisasi, dan fungsi sosial.

B.     Hakikat Realitas
Aliran ini memiliki konsepsi bahwa dunia ini dikuasai oleh suatu tata yang tiada cela, yang mengatur dunia dan lainnya dengan tanpa cela pula. Realisme yang mendukung esensialisme memiliki pandangan yang sistematis mengenai alam yang merupakan tempat tinggal manusia, pandangan ini dipengaruhi oleh dua golongan ilmu pengetahuan, yaitu fisika dan matematika. Realita menurut realisme obyektif harus ditafsirkan berdasarkan pengertian-pengertian yang mekanistis dan evolusionistis.
Sedangkan idealisme obyektif memiliki pandangan yang bersifat menyeluruh, boleh dikatakan meliputi segala sesuatu. Konsep ini telah diperjelas oleh Hegel, yang mengemukakan bahwa ada sintesa antara ilmu pengetahuan dengan agama dan menjadi suatu pemahaman yang mempergunakan landasan spiritual.


C.     Hakikat Pengetahuan
Pandangan mengenai pengetahuan, aliran ini berpijak pada konsep kedua pandangan yaitu : Menurut realisme dan idelisme. Asosianisme, berasal dari filosof Inggris yang menyatakan bahwa gagasan atau isi jiwa itu terbentuk dari asosiasi unsur-unsur yang berupa kesan-kesan yang berasal dari pengamatan. Kesan tersebut dinamakan tanggapan, ibarat atom-atom dari jiwa.
Behaviorisme, menyederhanakan dari konsep asosianisme. Maka ditetapkan bahwa tingkah laku merupakan istilah dasar, yang menunjuk kepada hidup mental. Behaviorisme pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari proses penanaman kondisi.
 Konekstonisme, merupakan gerakan ketiga yang mempunyai konsep bersifat meningkatkan pandangan dari behaviorisme. Menurut aliran ini, manusia dalam hidupnya selalu membentuk tata jawaban dengan jalan memperkuat atau memperlemah hubungan antara stimulus (S) dan response (R). Dengan cara ini akan terjadi gabungan­gabungan hubungan S-R yang selalu menunjukkan kualitas tinggi­rendah atau kuat lemah.

D.     Hakikat Nilai
Aliran ini menghendaki pendidikan yang bersendikan atas nilai-nilai yang tinggi dan hakiki kedudukannya dalam kebudayaan. Nilai­- nilai tersebut yang sampai kepada manusia melalui sivilisasi dan telah teruji oleh waktu. Tugas pendidikan adalah sebagai perantara atau pembawa nilai dari luar ke dalam jiwa anak didik. Maka anak didik
perlu dilatih agar mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi.






IMPLIKASI PENDIDIKAN

A.     Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk meneruskan warisan budaya dan warisan sejarah melalui pengetahuan inti yang terakumulasi dan telah bertahan dalam kurun waktu yang lama, serta merupakan suatu kehidupan yang telah teruji oleh waktu dan dikenal oleh semua orang. Pengetahuan tersebut bersama dengan skill, sikap, dan nilai-nilai yang memadai, akan mewujudkan elemen-elemen pendidikan yang esensial. Tugas siswa adalah menginternalisasikan atau menjadikan milik pribadi elemen-elemen tersebut. Selain merupakan warisan budaya, tujuan pendidikan esensi­alisme adalah "mempersiapkan manusia untuk hidup".

B.     Peranan Siswa
Seorang siswa yang menghadapi suatu permasalahan akan mungkin untuk merekonstruksi lingkungannya untuk memecahkan kebutuhan yang dirasakanya. Siswa dengan berperan dalam mendukung pengetahuan dan keterampilan dengan diyakini penting yang harus diketahui oleh para anggota masyarakat yang produktif, jadi siswa berperan dalam menyampaikan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat.

C.     Peranan Guru
o   Dalam membentuk para siswa, menangani insting-insting alamiah dan nonproduktif mereka dibawah ini pengawasan sampai pendidikan mereka selesai.
o   Guru dianggap sebagai seseorang yang menguasai lapangan subjek khusus, dan merupakan model contoh yang sangat baik untuk ditiru dan digugu.
o   Menjebatani antara dunia orang dewasa dengan dunia anak.


D.     Kurikulum
Kurikulum esensialisme seperti halnya perenialisme, yaitu kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran. Penguasaan terhadap materi kurikulum tersebut merupakan dasar yang esensial bagi general education  yang diperlukan dalam hidup. Belajar dengan tepat berkaitan dengan disiplin tersebut akan mampu mengembangkan pikiran siswa dan sekaligus membuatnya sadar akan dunia fisik sekitamya. Menguasai fakta, dan konsep dasar disiplin yang esensial merupakan suatu keharusan,

E.     Metode
§  Metode tradisional, menekankan pada inisiatif guru
§  Metode pemecahan masalah (Problem solving)

0 komentar:

Posting Komentar