SDFSDFSD

SDFSDFSD

Informasi Pendidikan

Pendidikan : Mampu membedakan antara apa yang Anda tahu dan apa yang tidak. Tahu ke mana harus pergi untuk mencari tahu apa yang Anda perlu tahu, dan mengetahui bagaimana menggunakan informasi setelah Anda mendapatkannya. - referensiku.blogspot.com.

Pengertian Pendidikan

Berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas adalah prinsip pendidikan - referensiku.blogspot.com.

Kata Motivasi Pendidikan

Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri - referensiku.blogspot.com.

Tujuan Utama Pendidikan

Tujuan utama pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang generasi lain telah dilakukan. (Jean Piaget) - referensiku.blogspot.com.

Pendidikan dan Ide Baru

Seorang yang berpendidikan adalah orang yang dapat membuat ide baru, menghibur orang lain dan menghibur dirinya sendiri - referensiku.blogspot.com.

Tampilkan postingan dengan label MAKALAH KESEHATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MAKALAH KESEHATAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Oktober 2014

CONTOH MAKALAH PENTINGNYA KANDUNGAN GIZI (PROTEIN) BAGI TUBUH MANUSIA


PENTINGNYA KANDUNGAN GIZI (PROTEIN)
BAGI  TUBUH MANUSIA




Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia





 logo universitas







Oleh :
Nama Penyusun
124101052






FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
D.    MAnfaat Penulisan  
E.     Prosedur Makalah

BAB III PEMBAHASAN
A.    Kajian Pustaka
1.      Pengertian Gizi
2.      Pengertian Protein
B.     Pembahasan
1.      Akibat Kekurangan Protein
2.      Akibat Kelebihan Protein.
3.      Penanggulangan Kekurangan Protein

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR



     Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dankarunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pentingnya Kandungan Gizi (Protein) Bagi  Tubuh Manusia”
   Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum manafaat protein bagi tubuh. Adapuan tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah  Bahasa Indonesia. Di sisi lain, kamimenulis makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai Pentingnnya Protein.
   Kami menyadari makalah ini masih jauh dari keempurnaan. Oleh sebab itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk ke depannya.Mudah-mudahan  makalah  ini  bermanfaat  bagi  kita  semua.




Tasikmalaya, November 2012





Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana kondisi masyarakat banyak yang kurang memahami akan pentingnnya kandungan gizi dalam hal ini protein, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buru /gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Banyak yang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan yang sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus menerus, pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia
Selama masa penambahan gizi, hanya gizi yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dari keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit. Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh pengobatan; bila seseorang berada dalam keadaan sehat, maka perlu untuk melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, melakukan pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat mendasar dalam hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan.
Sebagai kunci pokok dalam hubungannya dengan kebiasaan makan adalah menjaga jangan sampai makan secara berlebihan sehingga kekenyangan, makan disertai adanya sayur-sayuran, tidak memakan makanan yang dimasak sampai kelewat matang, makan secara tidak tergesa-gesa, makanan yang memiliki rasa yang ringan, makanan masih dalam kondisi yang segar; memiliki keragaman, dengan kondisi yang sejuk, terdapat pemisahan, disertai dengan pematangan. Hanya dengan cara demikian seseorang akan dapat memiliki badan yang sehat disertai dengan kehidupan yang penuh semangat dan percaya diri.
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk membuat makalah dengan  judul “Pentingnya Kandungan Gizi (Protein) Bagi  Tubuh Manusia”
B.     Rumusan Malasah
Rumusan masalah dalam makalah ini penulis paparkan dalam beberapa poin yaitu
1.      Bagaimana akibatnya bila tubuh kekurangan Protein ?
2.      Bagaimana Akibat Kelebihan Protein?
3.      Bagaimana Penanggulangan Kekurangan Protein ?

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui bagaimana akibatnya bila tubuh kekurangan Protein
2.      Untuk mengetahui Bagaimana Akibat Kelebihan Protein
3.      Untuk mengetahui cara Penanggulangan Kekurangan Protein

D.    Manfaat Makalah 
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka meningkatkan kualitas hidup khususnya mengenai kesadaran akan pentingnnya  Pentingnya Kandungan Gizi (Protein) Bagi  Tubuh Manusia

E.     Prosedur Penulisan
Prosedur penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode kepustakaan yaitu penulis mencari sumber materi dari buku. Selain itu juga penulis mengambil sumeber materi dari browsing internet.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kajian Pustaka
1.      Pengetian Gizi
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Menurut Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S (2010) :

“Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia”.

Menurut Ugi (Sunita Almatsir-2012) Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

2.      Pengertian Protein
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam proteinm makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja
Menurut Suhardjo-Clara M. Kusharto (1999) mengemukakan bahawa:
“Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Nama protein berasal dari bahasa Yunani (Greek) proteus yang berarti yang pertama atau yang terpenting. Seorang ahli kimia belanda bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung nitrogen dan menamakannya terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (biasa disebut unit pembangun protein).”


B.     Pembahasan
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protei yang mereka perlukan
Secara Klasik: gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). Sekarang: selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Gizi  yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu, Memelihara   proses   tubuh  dalam   pertumbuhan/perkembangan serta  mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-harim, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein)
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
 Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

1.      Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.  Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.Gejalanya :
a.       Pertumbuhan terhambat.
b.      Otot-otot berkurang dan lemah.
c.       Edema.
d.      Muka bulat seperti bulan (moonface Gangguan psikimotor.)
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai. Ciri-ciri :

a.       Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
b.      Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis garis permukaan yang jelas
c.       Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap
d.      Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
e.       Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor. Gejalanya :
a.       Pertumbuhan terhambat.
b.      Lemak dibawah kulit berkurang.
c.       Otot-otot berkurang dan melemah.
d.      Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
e.       Muka seperti orang tua (oldman's face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.

2.      Akibat Kelebihan Protein.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk protein.

3.      Penanggulangan Kekurangan Protein
Pengobatan terhadap Kekurangan Energi Protein adalah ditujukan untuk menambah zat gizi yang kurang, namun dalam prosesnya memerlukan waktu dan harus secara bertahap, oleh karenanya harus di rawat inap di rumah sakit. Secara garis besar penanganan KEP adalah 1) pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya dengan parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori dan tinggi protein. 2) komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia, dehidrasi dan defiseiensi vitamin diberikan secara bersamaan. 3)  penanganan terhadap perkembangan mental anak melalui terapi tumbuh kembang anak.4) penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit  akan mempengaruhi keberhasilan penanganan KEP di rumah.
Pencegahan dari KEP pada dasarnya adalah bagaimana makanan yang seimbang dapat dipertahankan ketersediannya di masyarakat. Langkah- langkah nyata yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu), mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI, memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi., merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM, meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana, meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain). 




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan.
Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat kan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.

B.      Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat 2010.



DAFTAR PUSTAKA


Almatsier, (2006.) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Ariez (2012) Pengertian Gizi

carapedia (2012) : Pengertian dan Definisi Gizi

Kartasapoetra, (2003) Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta

Moehdi, (2002). Ilmu Gizi.  Penerbit : Papasinar Sinanti. Jakarta

Sediaoetama, Ahmad Djaeni (2006.) . Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta

Senin, 06 Oktober 2014

CONTOH METODE DAN ALAT NON-TES

BAB I
PENDAHULUAN

Taman Kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar (pasal 1 PP No. 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah).
Tujuan pendidikan TK adalah untuk membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak-anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya (pasal 3 Kep. Mendikbud No. 0486/U/1992 tentang TK), sedangkan ruang lingkup program kegiatan belajar yang meliputi : pembentukan perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaan atau emosi dan kemampuan bermasyarakat serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputi pengambangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani.

Salah satu kemampuan dasar melalui kegiatan yang perlu dipersiapkan oleh guru adalah pengembangan kemampuan daya pikir dan daya cipta.

Daya pikir atau kemampuan kognitif adalah suatu kemampuan dari seseorang dalam proses berpikir yang diperoleh dari lingkungan dan alam sekitarnya.

Daya cipta adalah kemampuan seseorang untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru, istilah lain yang sering digunakan untuk daya cipta adalah kreatifitas (A. Subita, 1995).

Dalam rangka meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta anak didik, selain itu, guru juga perlu memilih metode-metode pengajaran yang cocok untuk menunjang tercapainya program kegiatan anak di Taman Kanak-kanak.

Metode adalah cara penyajian materi atau bahan pengajaran kepada anak sehingga anak dapat menangkap dan mengerti tentang materi tersebut.

Di bawah ini, penyusun akan memaparkan hasil observasi mengenai implementasi metode pembelajaran untuk menmgembangkan daya pikir dan daya cipta di RA Al-Hidayah Panjalu
1.1      Gambaran Umum RA Al-Hidayah Panjalu
Adapun gambaran umum RA Al-Hidayah Panjalu, adalah sebagai berikut :
RA Al-Hidayah Panjalu didirikan pada tanggal 18 april 2002 oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI) RA Al-Hidayah Panjalu.
Luas tanah keseluruhan RA Al-Hidayah Panjalu adalah 146 m, status bangunannya adalah wakap, mempunyai 1 bangunan dan 3 ruangan yaitu 1 ruangan kelompok A, 1 ruangan kelompok B, dan 1 ruangan kepala RA Al-Hidayah Panjalu serta 1 halaman TK (tempat berbaris dan bermain).
Struktur organisasi Roudhatul Athfal RA Al-Hidayah Panjalu yaitu sebagai berikut :
1.       Pelindung                  : H.M eli ramdani
2.       Kepala Sekolah         : Drs.Handi handiana
3.       Guru Kelomok A      : Enok Siti
                                           Nur Nurhayati
4.       Guru Kelompok B     : Tina Maria Agustini
                                           Enung

Jumlah murid kelomok A adalah sebagai berikut :
Laki-laki 10 orang
Perempuan         14 orang
                                                   Jumlah           24 orang


Jumlah murid kelomok A adalah sebagai berikut :
Laki-laki 9 orang
Perempuan         13 orang
                                                   Jumlah           12 orang
Jadi jumlah murid keseluruhan adalah  47orang

1.2      Identitas Guru yang Diobservasi
Adapun identitas guru kelompok B yang penyusun observasi yaitu sebagai berikut :
A.    Nama Lengkap                    :Tina Maria
Tempat, tanggal lahir          : ciamis, 02 agustus 1984
Jenis kelamin                       : Perempuan
Pendidikan terakhir             : MA Muslimin
Lama bekerja                       : 3  tahun
B.     Nama Lengkap                    : Nur Nurhayati
Tempat, tanggal lahir          : ciamis,18 maret 1982
Jenis kelamin                       : Perempuan
Pendidikan terakhir             : D2 PGTK
Lama bekerja                       : 2 tahun

BAB II
PEMBAHASAN

Metode adalah cara penyajian atau bahan penyajian kepada anak, sehingga anak dapat menangkap dan mengerti tentang materi tersebut

2.1     Metode yang Diimplementasikan
Seperti yang telah kita ketahui bersama  bahwa pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK RA Al-Hidayah Panjalu dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip, salah satunya adalah : menggunakan pendekatan tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak, tema sebagai alat/ sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak, tema diberikan dengan tujuan :
-    Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
-    Memperkaya perbendaharaan kata anak
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas
Adapun tema-tema yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.       Aku                                           11.  Kendaraan
2.       Panca indra                               12.  Pekerjaan
3.       Keluarga                                    13. Rekreasi
4.       Rumah                                       14.  Air dan udara
5.       Sekolah                                     15. Api
6.       Makanan, minuman                   16. Negaraku
7.       Pakaian                                      17.  Alat-alat komunikasi
8.       Kebersihan                                18.  Gejala alam
9.       Binatang                                    19.  Tata surya
10.   Tanaman                                    20.  Kehidupan kota, desa, pesisir
Sedangkan macam-macam metoda adalah sebagai berikut :
1.       Bercakap-cakap                               11.  Sumbang saran
2.       Bernyanyi                                        12.  Tanya jawab
3.       Bercerita                                          13.  Proyek
4.       Dramatisasi                                      14.  Eksperimen
5.       Deklarasi/ mengucapkan syair         15.  Pemanasan
6.       Bermain peran                                 16. Menggambar
7.       Pantomim                                        17.  Membentuk
8.       Pemberian tugas                              18. Demonstrasi
9.       Melaksanakan tugas                        19.  Pengamatan
10.   Praktek langusng                             20. Pemikiran/ perasaan terbuka
Berikut ini merupakan metode-metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia TK : Bermain, karya wisata, bercakap-cakap, bercerita, demonstrasi, proyek dan pemberian tugas.
Sewaktu penyusun mengadakan observasi tentang implementasi metode pembelajaran untuk mengembangkan daya pikir dan daya cipta di RA Al-Hidayah Panjalu, penyusun melihat guru kelompok B yaitu Ibu Tina sedang membahas tema negaraku
Tema Negaraku ini mempunyai sub tema yaitu Bendera Negaraku
Dalam tema pakaian ini terdapat 5 sub tema, setiap sub tema baiasanya untuk satu hari, sedangkan untuk hari berikutnya membahas sub tema yang lain tapi sub tema yang sudah dibahas pada hari sebelumnya, tetap harus di bahas pada hari tersebut.
Untuk menjelaskan sub tema tentang negaraku, Ibu tina menggunakan metode bercakap-cakap. Bercakap-cakap berarti saling berkomunikasi antara pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
Metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru.
Tujuan dari metode bercakap-cakap yaitu :
1.       Mengembangkan kecakapan dan keberanian dalam menyampaikan pendapatnya kepada guru, teman sebaya dan orang lain
2.       Memberikan kesempatan pada anak untuk berekpresi secara lisan
3.       Mengembangkan pola pikir anak dalam bentuk lisan kepada orang lain
4.       Memperbaiki lafal dan ucapan
5.       Menambah perbendaharaan
Bentuk pelaksanaan metode bercakap-cakap antara lain :
1.       Bercakap-cakap bebas
2.       Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
3.       Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri
Setelah guru bercakap-cakap dengan siswa, lalu guru menggunakan metode yang kedua yaitu metode bercerita. Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memeberikan penerapan kepada anak secara lisan
Tujuan dari metode bercerita yaitu : Melatih daya tangkap, imajinasi, konsentrasi anak serta menciptakan suasana menyenangkan dan akrab dalam kelas.
Bentuk-bentuk pelaksanaan metode bercerita yaitu bercerita tanpa alat peraga dan bercerita dengan alat peraga.
Metode ketiga yang digunakan guru adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk mempertunjukan suatu objek. Tujuan dari metode ini adalah memperlihatkan materi atau bahan pembelajaran yang ditindak lanjuti oleh anak dalam motorik kasar atau motorik halus. Sebelum anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, guru harus memberikan contoh-contoh cara mengerjakan tugas tersebut.
Metode ke empat yang digunakan guru adalah metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas adalah kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk melaksanakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. Untuk pelaksanaannya hanya diberikan di sekolah atau di kelas, bukan pekerjaan rumah (PR). Adapun bentuknya : melatih kemampuan keterampilan anak, baik di motorik kasar maupun dimotorik halus dan dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang.
Metode kelima yang digunakan guru adalah metode bermain, arti bermain merupakan bermacam-macam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan kepada diri anak yang bersifat non serius, lentur, dan bahan mainan terkandung dalam kegiatan dan secara imajinatif di transformasi sepadan dengan dunia orang dewasa, pelaksanaannya boeh dimana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Nilai bermain bagi anak diantaranya bermain membantu pertumbuhan anak, bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela, bermain memberi kebebasan kepada anak untuk bertindak dan lain-lain.

2.2     Daya Pikir Dan Daya Cipta Yang Dikembangkan
A.     Pengertian Daya Pikir
Secara etimologi, daya pikir terdiri dari 2 kata yaitu daya dan pikir. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, daya yaitu kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dan pikir diartikan sebagai penggunaan akal budi untuk mempertimbangkannya.
Istilah lain untuk kemampuan berpikir yang biasa digunakan dalam psikologi ialah intelektual, Zulkifli (1992).
Daya pikir adalah suatu kemampuan dari seorang anak dalam proses berpikir yang diperoleh dari lingkungan dan alam sekitarnya.
Pengembangan daya pikir bertujuan agar anak didik mampu menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.
Dalam area Matematika Ibu guru memberikan tugas kepada anak-anak untuk menghitung gambar bendera dalam majalah. Menurut penyusun, tugas yang diberikan guru tadi merupakan salah satu pengembangan daya pikir, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah membilang (mengenai konsep bilangan) dengan benda-benda/ gambar bendera.

B.     Pengertian Daya Cipta
Secara etimologi daya cipta berasal dari dua kata yaitu daya dan cipta menurut kamus umum Bahasa Indonesia, daya yaitu kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dan cipta adalah kemampuan, dalam hal ini kemampuan anak TK untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru istilah lain yang sering digunakan untuk daya cipta ini adalah kreativitas A. Subita (1995)
Pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat anak kreatif, yaitu lancar. Fleksibel, orsinil, dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Oleh karena itu, daya cipta harus ada dalam pengembangan bahasa, seni dan daya pikir.
Dalam area seni, ibu guru memberi tugas untuk mewarnai gambar bendera negara Indonesia. Menurut penyusun tugas yang diberikan guru tadi merupakan salah satu pengembangan daya dipta, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah anak mampu mewarnai bentuk gambar sederhana. Disini anak bebas untuk berkreatifitas sesuai dengan keinginannya, contonya : ada anak yang mewarnai gambar bendera denga warna merah dan putih
Dalam area bahasa anak-anak disuruh menirukan kata bendera negara menulis huruf “b” dari kata bendera. Menurut penyusun tugas yang diberikan guru tadi juga merupakan salah satu pengembangan daya cipta, karena kemampuan yang diharapkan dicapai adalah anak mampu menirukan kembali urutan kata (latihan pendengaran) dan anak mampu menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.
Ketika anak sedang bermainpun itu merupakan salah satu pengembangan daya cipta karena anak bisa berolah tubuh sebagai latihan motorik kasar.

2.3     Alat Peraga Sebagai Alat Bantu Pembelajaran (Sumber Belajar)
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Demikian pula alat permainan termasuk salah satu sumber belajar, sumber belajar yang lain adalah buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara sumber, benda atau barang budaya, tempat-tempat khusus dan lain-lain.
Fungsi sumber belajar dalam pembelajaran ialah memberikan kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai alat, buku, nara sumber, tempat dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
Berbagai macam sumber belajar, salah satunya adalah : Alat peraga, alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk memperagakan atau menerangkan pelajaran di dalam proses belajar mengajar.
Adapun alat peraga yang dipergunakan oleh guru di kelompok B dalam menerangkan tema Negaraku adalah sebagai berikut :
1.       Ketika guru menerangkan bendera negaraku, guru mencontohkan cara membuat bendera sederhana.
2.       Ketika guru menyuruh kepada anak-anak untuk menirukan kata bendera ,guru menuliskan huruf “b”, setelah itu anak menulis huruf “b” dari kata bendera, alat bantu yang dipergunakan adalah buku kotak.
3.       Dalam  area seni, anak disuruh mewarnai gambar bendera, alat peraga yang digunakan guru adalah bendera sederhana. Anak disuruh mewarnai gambar bendera yang diperlihatkan guru.
4.       Ketika anak istirahat, anak-anak dibebaskan bermain baik di dalam ruangan (kelas) maupun di luar ruangan (tempat bermain), ada yang bermain ayunan, papan luncur, jungkitan, dan sebagainya. Alat peraga yang dipergunakan adalah alat-alat permainan baik yang ada di ruangan maupun di luar ruangan.

2.4     Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan membuat perencanaan tahunan, semesteran untuk satu tahun, perencanaan mingguan (SKM) dan perencanaan harian (SKH).
Satuan kegiatan mingguan (SKM) berisi kegiatan –kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan- kemampuan yang telah direncanaan dalam satu minggu sesuai dengan tema pada minggu itu.
Satuan kegiatan harian (SKH) adalah perencanaan kegiatan untuk satu hari yang merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). Pada SKH terlihat kegiatan yang bersifat kelompok, individual maupun klasikal.
Satuan kegiatan harian (SKH) ini terdiri dari :
1.       Kegiatan pembukaan ± 30 menit
2.       Kegiatan inti ± 60 menit
3.       Istirahat/ makan ± 30 menit
4.       Penutup ± 30 menit

2.5     Tanggapan Penyusun Terhadap Pembelajaran Tersebut
Proses pembelajaran di RA Al-Hidayah panjalu seutuhnya memang jauh dari sempurna, banyak aspek yang mesti di perbaharui dan mengalami perbaiakan terutama di bidang metode pembelajaran yang diberikan terhadap anak didik. Metode yang sebaiknya di pergunakan adalah metode yang disenangi anak. Seperti contoh bercerita,bercakap-cakap,bernyanyi,bermain peran,dll. Peran guru sangat berarti untuk menjaga situasi dan kondisi anak dikelas. Untuk itulah kemampuan guru untuk berkreativitas sangat diperlukan.
Selain itu terdapat beberapa hal yang harus segera di lengkapi dari  fasilitas yang telah di dediakan di RA Al-Hidayah Panjalu ini, terutama sarana bermain anak yang menunjang daya pikir dan daya cipta anak baik di luar ruangan kelas maupun di dalam kela


BAB III
PENUTUP

            Kesimpulan
Metode adalah cara pengajaran materi atau bahan pengajaran kepada anak, sehingga anak dapat menangkap dan mengerti tentang materi yang sedang disampaikan.
Adapun metode yang digunakan untuk menjelaskan tema Negaraku di kelompok B yaitu :
1.      Metode  bercakap-cakap
2.      Metode bercerita
3.      Metode demonstrasi
4.      Metode pemberian tugas
5.      Metode bermain
Daya pikir adalah suatu kemampuan dari seorang anak dalam proses berpikir yang diperoleh dari lingkungan dan alam sekitarnya. Daya pikir biasa disebut intelektual.
Daya cipta adalah kemampuan anak TK untuk membuat atau menciptakan sesuatu dengan  guru. Istilah lain yang sering digunakan untuk daya cipta ini adalah kreativitas.
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai macam keterampilan kepada murid maupun guru.
Alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk memperagakan atau menerangkan pelajaran di dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan membuat satu kegiatan harian (SKH). SKH ini terdiri dari :
1.       Kegiatan pembukaan ± 30 menit
2.       Kegiatan inti ± 60 menit
3.       Istirahat/ makan ± 30 menit
4.       Penutup ± 30 menit

            Saran
Adpun saran yang ingin penulis sampaikan adalah perbaikan kulitas tenaga pengajar TK / RA baik dari segi pengetahun umum maupun pengetahuan kependidikan anak usia dini. Dan sebaiknya menyampaian pembelajaran dapat disesuaikan dengan kurikulum pendidikan anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA


1.       Budiman, Rudi (dkk). (2000). Bahan Penataran Metodologi Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta Buku 3. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.

2.       Lukman, Rosadi. (2000). Bahan Penataran Metodologi Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta Buku 2. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.

3.       Moeslichatoen, (……). Metodologi Pengajaran di TK (Pengembangan Kognitif, Bahasa, Kreatifitas, Motorik dan Emosional). Ikip Malang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

4.       Sudono, Anggani, (……). Alat Permainan dan Sumber Belajar Taman Kanak-kanak, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

5.       Suparman, Emen (dkk). (2000). Bahan Penataran Metodologi Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta Buku 1. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.