Ciri Karya
Sastra
Selain
keindahan bahasa dan pesan yang mengandung pendidikan moral yang menjadi ciri
khas karya sastra terdapat ciri lain yang dapat diamati dalam sebuah karya
sastra, utamanya dalam penggunaan bahasa :
Ciri tersebut
antara lain :
-
Ragam
bahasa yang digunakan dalam karya sastra tidak sepenuhnya bahasa baku
-
Ragam
bahasa atau pilihan katanya sering bermakna konotatif atau ambiguitas
-
Kosakata
yang digunakan dalam karya sastra disesuaikan dengan bahasa latar atau
lingkungan dalam cerita
-
Dalam
karya sastra tergambar pengalaman hidup pengarangnya.
Menurut Jakob Sumardjo dan Saini
K.M. menjelaskan ada 3 hal yang membedakan karya sastra dengan karya-karya
(tulis) lainnya yang bukan sastra
1.
Sifat
khayali (fictonality)
2.
Adanya
nilai-nilai seni (esthetic values)
3.
Adanya
cara penggunaan bahasa yang khas (special use of language)
1.
Jenis-jenis
Karya Sastra
Sastra dikelompokan menjadi dua
kelompok besar :
a.
Sastra
imajinatif
Imajinatif
berasal dari kata “imagination” yang artinya angan-angan atau khayalan. Jadi
karya sastra imajinatif adalah karya sastra yang ditulis dengan menggunakan
sifat khayai pengarang, sehingga cerita dalam karya sastra bukanlah sesuatu
yang sebenarnya.
b.
Sastra
non imajinatif
Karya
sastra yang ditulis tidak menggunakan sifat khayali pengarang, sehingga cerita
merupakan sesuatu yang sebenarnya. Ada sebagian para ahli berpendapat bahwa
sastra non imajinatif bukanlah karya sastra.
Karya sastra
imajinatif terdiri atas :
§ Prosa
Prosa adalah
karya sastra yang ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimatyang disusun susul
menyusul kalimat yang disusun membentuk kesatuan pikiran menjadi
paragraf-paragraf membentuk bab atau bagian-bagian
§ Puisi
Puisi adalah
karya sastra yang tertulis dengan bentuk larik-larik dan bait-bait
§ Drama
Drama adalah
karya sastra yang ditulis dengan bahasa dalam bentuk dialog
Perbedaan
karya sastra yang satu dengan yang satunya karya sastra yang lain (puisi dan
prosa) terletak pada tujuan penulisan naskah, biasanya naskah penulisan drama
ditulis dengan tujuan utamanya adalah untuk dipertunjukan, bukan untuk dibaca
dan dihayati seperti pada karya sastra prosa dan puisi.
2.
Kegiatan
Apresasi
Kegiatan
apresiasi menurut Alan Sutawijaya dan Mien Rumini, dibagi 2 yaitu :
a.
Kegiatan
apresiasi langsung
Kegiatan
apresiasi langsung adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan
agar dapat memahami, mengamati, menghargai dan menilai karya sastra secara
tepat.
Kegiatan
apresiasi langsung meliputi :
-
Membaca
karya sastra
-
Mendengarkan
karya sastra dibacakan
-
Menonton
pementasan drama
b.
Kegiatan
apresiasi tidak langsung
Kegiatan
apresiasi tidak langsung merupakan kegiatan penunjang-penunjang bagi kegiatan
apresiasi langsung, kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kegiatan
apresiasi langsung
Kegiatan
apresiasi tidak langsung :
-
Membawa
teori sastra
-
Membawa
sosiologi sastra
-
Membaca
sejarah sastra
-
Membaca
kritik sastra
-
Membaca
esai tentang sastra
Kegiatan
ini sangat bermanfaat terhadap kegiatan apresiasi langsung, sebab dengan
luasnya pengetahuan dalam bidang sastra akan membantu anda dalam memahami karya
sastra yang anda baca, simak.
0 komentar:
Posting Komentar