SDFSDFSD

SDFSDFSD

Senin, 29 September 2014

APRESIASI SASTRA RESEPTIF


Ciri Karya Sastra
Selain keindahan bahasa dan pesan yang mengandung pendidikan moral yang menjadi ciri khas karya sastra terdapat ciri lain yang dapat diamati dalam sebuah karya sastra, utamanya dalam penggunaan bahasa :
Ciri tersebut antara lain :
-          Ragam bahasa yang digunakan dalam karya sastra tidak sepenuhnya bahasa baku
-          Ragam bahasa atau pilihan katanya sering bermakna konotatif atau ambiguitas
-          Kosakata yang digunakan dalam karya sastra disesuaikan dengan bahasa latar atau lingkungan dalam cerita
-          Dalam karya sastra tergambar pengalaman hidup pengarangnya.
Menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M. menjelaskan ada 3 hal yang membedakan karya sastra dengan karya-karya (tulis) lainnya yang bukan sastra
1.    Sifat khayali (fictonality)
2.    Adanya nilai-nilai seni (esthetic values)
3.    Adanya cara penggunaan bahasa yang khas (special use of language)

1.    Jenis-jenis Karya Sastra
Sastra dikelompokan menjadi dua kelompok besar :
a.    Sastra imajinatif
Imajinatif berasal dari kata “imagination” yang artinya angan-angan atau khayalan. Jadi karya sastra imajinatif adalah karya sastra yang ditulis dengan menggunakan sifat khayai pengarang, sehingga cerita dalam karya sastra bukanlah sesuatu yang sebenarnya.
b.    Sastra non imajinatif
Karya sastra yang ditulis tidak menggunakan sifat khayali pengarang, sehingga cerita merupakan sesuatu yang sebenarnya. Ada sebagian para ahli berpendapat bahwa sastra non imajinatif bukanlah karya sastra.
Karya sastra imajinatif terdiri atas :
§  Prosa
Prosa adalah karya sastra yang ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimatyang disusun susul menyusul kalimat yang disusun membentuk kesatuan pikiran menjadi paragraf-paragraf membentuk bab atau bagian-bagian
§  Puisi
Puisi adalah karya sastra yang tertulis dengan bentuk larik-larik dan bait-bait
§  Drama
Drama adalah karya sastra yang ditulis dengan bahasa dalam bentuk dialog
Perbedaan karya sastra yang satu dengan yang satunya karya sastra yang lain (puisi dan prosa) terletak pada tujuan penulisan naskah, biasanya naskah penulisan drama ditulis dengan tujuan utamanya adalah untuk dipertunjukan, bukan untuk dibaca dan dihayati seperti pada karya sastra prosa dan puisi.

2.    Kegiatan Apresasi
Kegiatan apresiasi menurut Alan Sutawijaya dan Mien Rumini, dibagi 2 yaitu :
a.    Kegiatan apresiasi langsung
Kegiatan apresiasi langsung adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan agar dapat memahami, mengamati, menghargai dan menilai karya sastra secara tepat.
Kegiatan apresiasi langsung meliputi :
-          Membaca karya sastra
-          Mendengarkan karya sastra dibacakan
-          Menonton pementasan drama
b.    Kegiatan apresiasi tidak langsung
Kegiatan apresiasi tidak langsung merupakan kegiatan penunjang-penunjang bagi kegiatan apresiasi langsung, kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kegiatan apresiasi langsung
Kegiatan apresiasi tidak langsung :
-          Membawa teori sastra
-          Membawa sosiologi sastra
-          Membaca sejarah sastra
-          Membaca kritik sastra
-          Membaca esai tentang sastra
Kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap kegiatan apresiasi langsung, sebab dengan luasnya pengetahuan dalam bidang sastra akan membantu anda dalam memahami karya sastra yang anda baca, simak.

0 komentar:

Posting Komentar