SDFSDFSD

SDFSDFSD

Informasi Pendidikan

Pendidikan : Mampu membedakan antara apa yang Anda tahu dan apa yang tidak. Tahu ke mana harus pergi untuk mencari tahu apa yang Anda perlu tahu, dan mengetahui bagaimana menggunakan informasi setelah Anda mendapatkannya. - referensiku.blogspot.com.

Pengertian Pendidikan

Berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas adalah prinsip pendidikan - referensiku.blogspot.com.

Kata Motivasi Pendidikan

Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri - referensiku.blogspot.com.

Tujuan Utama Pendidikan

Tujuan utama pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, tidak hanya mengulangi apa yang generasi lain telah dilakukan. (Jean Piaget) - referensiku.blogspot.com.

Pendidikan dan Ide Baru

Seorang yang berpendidikan adalah orang yang dapat membuat ide baru, menghibur orang lain dan menghibur dirinya sendiri - referensiku.blogspot.com.

Senin, 06 Oktober 2014

CONTOH MAKALAH KESEHATAN PRIBADI

BAB I

PEBDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

 Kesehatan adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup manusia, baik kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan. Manusia dapat beraktifitas dengan baik apabila tubuhnya sehat. Kesehatan badan akan terjaga jika pemeliharaannya sesuai dengan anjuran pakar kesehatan.
Begitu pentingnya arti kesehatan sehingga di sekolah-sekolah pendidikan kesehatan telah menjadi bagian dari kurikulum. Di Sekolah Dasar kesehatan pribadi menduduki peran penting, guru dituntut untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam diri anak, karena tidak dipungkiri masih banyak anak-anak yang kurang peduli menjaga kesehatan pribadi mereka sehingga mereka mudah terserang penyakit.

1.2     Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Jasmani, selain itu penulis memiliki bebrapa tujuan diantaranya ingin mengetahui cara-cara merawat kesehatan anggota tubuh.



BAB II

PEMSAHASAN


2.1    Pendidikan Kesehatan

a.       Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntutan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.
b.      Tujuan Pendidikan Kesehatan
-          Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan termasuk cara hidup.
-          Menananmkan dan membina nilai dap sikap mental yang positif
-          Menanamkan dan membina kesehatan hidup sehat sehari-hari.
-          Meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
c.       Manfaat dan kegunaan Pendidikan  Kesehatan adalah untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.

2.2    Kesehatan Pribadi

a.       Kesehatan Kulit
Untuk menjaga kesehatan kulit agar selalu bersih adalah dengan mandi minimal 2 kali sehari, mandi berguna membersihkan debu yang melekat pada badan, juga menghilangkan keringat. Sebaiknya mandi menggunakan sabun.
b.      Kesehatan Rambut
Dilakukan dengan keramas minimal seminggu sekali dengan menggunakan shampo atau obat-obatan lain.
 c.       Kebersihan Kuku
Sebaiknya bagi anak didik memotong kukunya pendek, dilakukan seminggu sekali dan dibersihkan dengan sehat yang lembut dipinggir daun kuku.
d.      Kebersihan Mata
Membersihkan mata dengan air bersih atau boorwater secara rutin adalah kebiasaan yang baik agar terhindar dari penyakit yang menyerang mata. Beberapa penyakit mata diantaranya adalah :
o   Alergi di mata
o   Gangguan visus
o   Konjungtivitis
o   Luka pada mata
o   Saluran air mata tersumbat
e.       Kebersihan rongga mu!ut dan gigi
Dilakukan dengan cara berkumur dan menyikat gigi. Menyikat gigi dengan odol dan pilih sikat yang sesuai dengan bulu yang lunak. Menyikat gigi dilakukan setelah makan dan sebeliam tidur pada malam hari. Menggosok gigi juga ada aturannya, terlalu keras dan lama tak membuat kotoran segera menyingkir sebaliknya malah melukai gusi dan merusak gigi.
Kelompok " ilmuan dari Newcastle Univercity selama satu bulan menggelar pengamatan terhadap 12 orang. Responden dibagi menjadi beberapa kelompok dengan pola gosok gigi yang berbeda-beda, yaitu responden yang hanya menggosok gigi sekitar 30 detik saja, hingga yang diatas 3 menit, hasilnya flak masih tebal menempel, kendati tekanan pada gigi semakin kuat dan makin lama menggosok, untuk itu para ilmuan menganjurkan agar kegiatan bersih-bersih ini cukup dilakukan paling lama sekitar 2 menit saja.
f.       Kebersihan Telinga
Membersihkan lubang telinga sebaiknya dengan menggunakan air yang masak yang dingin atau dengan obat tetes telinga. Tahi telinga bersifat lehat, liat dan berguna menahan binatang atau kotoran yang masuk ke dalam telinga oleh karena itu jangan terlalu sering dibersihkan hanya cukup 2 minggu sekali.
Diantaranya penyakit telinga adalah :
o   Congek di telinga
o   Gangguan pada lubang anting-anting
o   Nyeri telinga
o   Telinga perenang
g.     Kebersihan Hidung
Hidung dibersihkan menggunakan kain halus atau menghirup air lalu disemprotkan keluar. Penyakit hidung diantaranya adalah mimisan, simusitis.
h.      Kebersihan tangan dan kaki
Mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sehabis bermain atau kerja dan sebelum tidur.
i.        Pemeliharaan Pakaian
Pakaian yang memenuhi syarat kesehatan :
o   Tidak merusak kulit
o   Tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar
o   Mudah dicuci dan dirapihkan
o   Warna sesuai dengan warna kulit, usia pemakai
o   Pakaian yang sehabis dipakai di cuci
o   Sepatu atau sandal selalu dibersihkan
o   Jangan menaruh pakaian yang bekas dipakai kedalam lemari.
o   Sediakan tempat khusus untuk baju, sepatu dap topi.
o   Kosongkan saku-saku
o   Pakaian yang disimpan dalam lemari selalu dalam keadaan bersih dan kering.
o   Periksalah semua tas, sepatu, topi apakah sudah bersih atau rapi.
 
j.        Makanan dan Minuman Sehat
v  Fungsi Makanan Bagi Tubuh
Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk meinghilangkan rasa lapar tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran makan proses yang terjadi di dalam tubuh.
Untuk dapat hidup sehat bisa mencapainya melalui kegiatan olahraga yang teratur, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Makanan bergizi terdiri dari makanan yang meliputi empat unsur makanan sehat ditambah satu unsur pelengkap bisa kita sebut empat sehat lima sempurna.
v  Kegunaan makanan yang masuk kedalam tubuh dikelompokkan sebagai berikut :
1)      Makanan sebagai sumber tenaga terutama mengandung hidrat arang seperti beras, jagung, terigu, dan lain-lain.
2)      Mananan sebagai sumber pembangun.
3)      Protein digunakan sebagai bahan pembangun pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru.
4)      Makanan sumber zat pengatur
a.       Vitamin dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil, namun mutlak diperlukan tubuh.
b.      Fungsi air bagi tubuh
Air adalah bagian yang penting dari semua sel tubuh. Air digolongkan sebagai bahan pembangun, sebagai zat pengatur dan mengatur dan merupakan bahan pelarut. Air harus memenuhi syarat kesehatan adalah sebagai berikut : penuh, tak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mineral yang berbahaya, tidak mengandung bibit penyakit.


BAB III

PENUTUP


3.1     Kesimpulan

Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntutan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.
Kesehatan pribadi adalah tuntutan kepada seseorang tentang kesehatan yang meliputi aspek fisik agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.
 Kesehatan pribadi meliputi :
o   Kebersihan kullt
o   Kebersihan rambut
o   Kebersihan kuku
o   Kebersihan mata
o   Kebersihan rongga mulut dan gigi
o   Kebersihan telinga
o   Kebersihan hidung
o   Kebersihan tangan dan kak

3.2     Saran

Guru harus peduli terhadap kesehatan anak didiknya dan menganjurkan anak didiknya untuk memeriksa kesehatan pribadinya secara rutin.



KATA PENGANTAR





Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ucapkan terima kasih terutama kepada Dosen Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat. Penulis menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Tasikmalaya,      Oktober 2014

             
Penulis


DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................      i

DAFTAR ISI....................................................................................................     ii


BAB I PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang.................................................................................     1
1.2         Tujuan Penulisan..............................................................................     1

BAB II PEMBAHASAN

2.1         Pendidikan Kesehatan.....................................................................     2
2.2         Kesehatan Pribadi............................................................................     2

BAB III PENUTUP

3.1           Kesimpulan.....................................................................................     6
3.2           Saran...............................................................................................     6



MAKALAH

KESEHATAN PRIBADI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PENJAS)

Dosen : H. Iwan Sumantri





 

 logo






Disusun Oleh :
Nama    : nartika
Kelas    : 2 – G
NIM     : 05123865




UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

 2013/2014

Rabu, 01 Oktober 2014

CONTOH MAKALAH MATEMATIKA BANGUN-BANGUN RUANG


BAB I

PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Pengetahuan geometri dapat mengambangkan pemahaman anak terhadap dunia sekitarnya. Tidak hanya kemampuan tentang bangun datar, kemampuan tentang bangun ruangpun dapat dikenalkan kepada anak usia Sekolah Dasar bahkan pada anak usia Taman Kanak-kanak asalkan melalui pendekatan yang cocok dengan perkembangan tahap berfikir seorang anak.
Kemampuan bangun ruang akan membantu anak memahami, menggambarkan, atau mendekripsikan benda-benda di sekitar anak.
Anak akan lebih tertarik untuk mempelajari geometri jika mereka terlihat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan individu atau kelompok berkenaan dengan geometri (bangunan-bangunan). Anak hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan inventigasi secara individu atau kelompok dengan bantuan benda-benda kongkret di sekitar anak.

1.2    Tujuan
Ø  Memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah pendidikan Matematika II tentang bangun-bangun ruang.
Ø  Mengetahui dan memahami bagaimana cara mengajarkan bangun tiga dimensi yang berpermukaan lingkung
Ø  Mengetahui dan memahami bagaimanan cara mengajarkan bidang-bidang banyak di kelas baik mengenal penanaman konsep tentang bidang-bidang banyak, pembuatan model bidang banyak dan penggambaran bidang banyak.
Ø  Mengetahui dan memahami bagaimana cara mengajarkan bangun tiga dimensi yang berpermukaan lengkung, pembuatan model bangun dan pembuatan gambar.


1.3    Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas oleh penulis diantaranya :
-    Pengajaran Bangun Tiga Dimensi yang berpermukaan lengkung
Mengenai :      1. Penanaman Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan
     Lengkung
                        2. Penanaman Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan
     Lengkung
-    Pembelajaran Bidang-bidang Banyak di Kelas 4 – 6
Mengenai :      1. Penanaman konsep tentang Bidang-bidang Banyak
                        2. Pembuatan Model Bidang Banyak
                        3. Penggambaran Bidang Banyak
-    Pengajaran Bangun Tiga Dimensi di kelas 4 – 6
Mengenai :      1. Penanaman konsep Bangun Tiga Dimensi  yang
    Berpermukaan Lengkung
2. Pembuatan Model Bangun
3. Pembuatan Gambar

BAB II

PEMBAHASAN


2.1   Pengajaran Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung
2.1.1   Pengenalan Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung
Anak mempunyai banyak pengalaman di dalam dan di luar rumah dengan objek-objek yang memiliki tiga dimensi yang Berpermukaan Lengkung, seperti :
Ø  Kaleng susu, Drum (tabung)
Ø  Tempat es, terompet, topi pesta (kerucut)
Ø  Bola volly, bola basket, bola sepak bola, bola kasti (bola)
Objek-objek tersebut mereka peroleh dari yang pernah dilihat atau dimainkan sendiri baik dirumah, di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Dengan mengkaji benda-benda yang ada disekitar, anak akan mudah mengidentifikasi/ mengenal benda-benda ruang di sekitar mereka.
Pada waktu mengenakan bangun tiga dimensi yang berpermukaan lengkung, disediakan benda-benda kongkrit disekitar mereka kemudian mengemukakan mana bangun yang berbentuk tabung, kerucut dan bola ataupun sebaliknya.

2.1.2   Peananaman Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung
Kegiatan-kegiatan mengidentifikasi benda-benda disekitar anak apakah berbentuk tabung, bukan tabung, bukan kerucut, atau bahan bola dapat digunakan untuk menanamkan Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung. Memberi kesempatan pada anak untuk memegang dan mengamati secara langsung benda tersebut.

2.2    Pembelajaran Bidang-bidang Banyak di Kelas 4 – 6
2.2.1   Penanaman Konsep Tentang Bidang-bidang Banyak
Mengidentifikasi bangun yang berbentuk kubus berongga (misalnya kotak kapur), kubus padat (misalnya dadu) dan model kerangka kubus
Mengidentifikasi bangun yang berbentuk balok berongga (misalnya kotak korek api), balok padat (misalnya batu bata), dan model kerangka balok. Anak juga bisa mengidentifikasi Limas dan prisma.
Anak diminta menyebut banda-benda disekitarya yang berbentuk kubus, balok, Limas dan Prisma. Sewaktu menyebutkannya teman yang lain menyimak, kemudian mendiskusikannya. Memberi kesempatan anak untuk memegang dan mengamati secara langsung benda-benda tersebut.
Pada saat ini, anak dikenalkan bangun-bangun bidang banyak, yaitu tentang sisi dan rusuknya. Anak diminta untuk menyebutkan banyak sisi dan rusuk-rusuknya dari bangun-bangun kubus, balok, limas segitiga, limas segi empat. Dan prisma tegak segitiga.

Kegiatan

Membuka sisi-sisi kotak yang berbentuk kubus

Deskripsi

-          Mintalah anak membawa tempat makanan ringan dari karton yang berbentuk kubus
-          Mintalah mereka menghitung banyaknya permukaan (sisi), sudut, dan garis tepinya
-          Mintalah anak untuk memotong sepanjang sisi tepi kotak sedemikian hingga permukaan kotak mendatar seperti gambar berikut ini.


-          Mintalah anak untuk maju ke depan untuk menjelaskan kepada teman-temannya, mana sisi dan bentuknya, serta berapa banyaknya sisi dari tiap-tiap bangun tersebut
-          Mintalah anak-anak lain menanggapi. Apakah mereka setuju dengan yang dikemukakan temannya tersebut
-          Berilah kesempatan mereka untuk berdiskusi

2.2.2   Pembuatan Model Bidang Banyak
Kegiatan membuka sisi-sisi kotak yag berbentuk kubus dapat digunakan untuk pembelajaran jaring-jaring kubus (bentuk khusus yang dapat digulung untuk membentuk suatu benda yang berbentuk kubus).
Setelah anak memahami jaring-jaring kubus, anak belajar membuat model kubus dengan menggunakan kertas karton/kertas tebal.
Kegiatan membuat model kubus

Deskripsi

Ø  Mintalah anak menggambar jaring-jaring kubus yang rusuknya 10 cm, berilah tempat untuk melekatkan, lihatlah gambar di bawah  ini !

Ø  Mintalah anak untuk menggunting kertas/karton itu menurut keliling gambar itu
Ø  Mintalah anak untuk membuat bangun ruang dari potongan kertas itu. Daerah yang diarsir diberi lem, kemudian diletakan pada bagian lain. Maka jadilah sebuah kubus.

2.2.3   Penggambaran Bidang Banyak
Langkah-langkah pembelajaran bagaimana menggambar bidang banyak. Sarankan siswa anda untuk menggambar pada kertas berpetak atau bertitik.
Mengajarkan menggambar kubus melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Ø  Mintalah anak untuk emperhatikan gambar kubus. Terlihat pada gambar, bahwa ada dua sisi pada gambar berbentuk persegi, dan sisi-sisi yag lain berbentuk jajaran genjang.


Ø  Mintalah anak menggambar jajarangenjang sisi panjang jajarangenjang adalah sama dengan panjang rusuk kubus.


Ø  Mintalah anak menggambar dua persegi, dengan panjang sisi sama dengan panjang rusuk kubus.


 







Ø  Mintalah mereka menghubungkan dua pasang titik sudut dengan rusuk-rusuk yang belum tergambar, maka jadilah gambar kubus. Ingatkan pada siswa rusuk yang sebenarnya tidak kelihatan, digambar dengan garis putus-putus. Dua persegi pada gambar menunjukan sisi-sisi kubus yang sebenarnya.


 







Keterangan :
-    Garis putus-putus menggambarkan rusuk-rusuk yang sebenarnya tidak kelihatan


Langkah menggambarkan rusuk-rusuk yang sebenarnya tidak kelihatan
Langkah menggambar balok sama dengan langkah menggambar kubus yang membedakannya yaitu :
-          Pada kubus, ada dua sisi berbentuk persegi
-          Pada balok, ada dua sisi berbentuk persegi panjang
Langkah menggambar limas segi empat
-          Mintalah anak menggambar jajarangenjang dengan panjang sisi adalah rusuk sisi alas limas yang sebenarnya]


 



-          Mintalah anak menentukan titik perpotongan kedua diagonal. Mintalah anak menggambar sebuah titik di atas titik perpotongan diagonal arah tegak lurus sisi panjang jajarangenjang


 



-          Mintalah anak menghubungkan titik yang terletak diatas dengan semua titik sudut jajarangenjang, maka terjadilah limas segi empat


 







-          Anak dapat diminta untuk menggambar limas segi empat yang lain juga limas segitiga tanpa bantuan guru.


2.3    Pengajaran Bangun Tiga Dimensi di Kelas
2.3.1   Penanaman Konsep Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung
Penanaman konsep Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung bisa dilakukan dengan menyediakan model bangun kerucut, tabung dan bola dengan cara menyediakan sendiri atau bersama siswa. Model tersebut dapat dibuat sendiri atau dari benda-benda disekitar kita, misalnya karton tempat makanan kecil ada yang berbentuk tabung dan.
Kerucut. Bola dapat menggunakan model bola plastik yang banyak disekitar kita. Setelah anak dapat mengidentifikasi bangun krucut, tabung, dan bola, selajutnya anak belajar tentang bagian-bagian bangun tersebut dengan menyebutkan banyak sisi datar dan banyak sisi lengkung.
Dari bangun-bangun tabung dan krucut. Anak juga diminta untuk menyebut rusuk lurus da rusuk lengkung dari bangun-bangun ruang tersebut. Kegiatan berikut dapat digunakan untuk pemahaman bagian-bagian tabung dan kerucut.

Kegiatan

Membuka sisi-sisi wadah yang berbentuk tabung dan kerucut

Deskripsi

Ø  Mintalah anak membawa tempat makanan ringan dari karton yang berbentuk tabung dan kerucut
Ø  Mintalah mereka menghitung banyaknya permukaan (sisi) sudut, dan garis tepinya
Ø  Mintalah anak untuk memotong sepanjang sisi tepi wadah sedemikian hingga permukaan wadah tersebut mendatar.



Lihatlah gambar di bawah ini !


 







Gambar. 1 Sisi-sisi wadah yang berbentuk tabung


 








Gambar 1.2 Sisi-sisi wadah yang berbentuk kerucut

2.3.2   Pembuatan Model Bangun
Kegiatan membuka sisi-sisi wadah yang berbentuk tabung dan kerucut dapat digunakan untuk pembelajaran jaring-jaring tabung dan kerucut. Bentuk pada gambar 1.1 Disebut jaring-jaring tabung, sedangkan bentuk pada gambar 1.2 disebut jaring-jaring kerucut.
Setelah anak memahami jaring-jaring tabung dan kerucut, anak belajar bagaimana membuat model tabung dan kerucut, anak belajar bagaimana membuat model tabung dan kerucut degan menggunakan kertas karton/ kertas tebal





2.3.3   Pembuatan Gambar
Langkah-langkah Mengajarkan menggambar tabung melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Ø  Mintalah anak menggambar satu sisi yang berupa bidang datarnya,  dalam gambar berbentuk elips. Sebenarnya berbentuk lingkaran


 



Ø  Mintalah mereka menggambar ruas garis tegak dan sejajar yang masing-masing mulai dari ujung sumbu elips


 






Ø  Mintalah mereka sekali lagi menggambar elips yang sama dengan elips pertama dibagian atas, maka jadilah gambar tabung. Ingatkan bahwa rusuk yang sebenarnya tidak kelihatan digambar dengan garis putus-putus.


 







Mintalah mereka menggambar lagi suatu tabung tanpa dituntun oleh guru.
Selanjutnya, pembelajaran menggambar kerucut dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Ø  Mintalah anak menggambar sisi yang berupa bidang datar, pada gambar berbentuk elips, sebenarnya berbentuk lingkaran.


 



Ø  Mintalah anak menentukan sebuah titik dibagian atas dari pusat elips arah tegak lurus sumbu elips
                             ·


Ø  Selanjutnya titik tersebut merupakan titik pusat kerucut.
Mintalah anak menggambar dua garis  melalui titik itu yang menyingkup elips tersebut, maka terjadilah gambar kerucut.
Ingatkan bahwa rusuk yang sebenarnya tidak kelihatan, digambar dengan garis putus-putus.
          ·





Mintalah mereka menggambar lagi suatu kerucut tanpa dituntun oleh guru
Selanjutnya untuk menggambar bola, pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut :
Ø  Mintalah anak menggambar lingkaran


 





Untuk membedakan apakah gambar lingkaran itu menunjukan bangun lingkaran atau bola, maka untuk bangun bola lebih baik diberi tanda sebuah elips atau dua buah elips tegak dan datar.
Ingatkan pada siswa, bahwa elips pada gambar hanya untuk menunjukan gambar bangun ruang jangan diartikan sebagai rusuk bola. Bangun bola hanya mempunyai sebuah sisi, sehingga tidak mempunyai rusuk.


 


                               ·





















BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1    Kesimpulan
Ø  Mengajarkan Bangun Tiga Dimensi yang berpermukaan Lengkung dilakukan dengan cara mengenalkan dan menanamkan Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung terlebih dahulu
Ø  Mengajarkan bidang-bidang banyak di kelas dilakukan dengan cara menanamkan konsep tentang bidang-bidang banyak setelah anak memahami konsep bidang-bidang banyak anak dapat belajar membuat mode bidang banyak di bawah bimbingan seorang guru. Menggambarkan bidang banyak melalui tahapan-tahapan tertentu.
Ø  Mengajarkan Bangun Tiga Dimensi di kelas harus dilakukan dengan menanamkan konsep  Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung, pembuatan model bangun dan pembuatan gambar yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu.

3.2    Saran
Saran yang hendak disampaikan oleh penulis diantaranya : Jadikanlah siswa sebagai subjek ajar di dalam melakukan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas sehingga mereka terlibat aktif di dalamnya. Dengan demikian mereka akan mempunyai pengalaman-pengalaman yang didapat, dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan pemberian alasan yang dapat mendukung banyak topik lainnya dalam pembelajaran matematika maupun yang lainnya. Bawalah alat peraga yang akan diperlukan dalam melakukan pembelajaran baik dengan cara membuat sendiri secara sederhana tetapi sesuai ataupun memanfaatkan alat peraga yang disediakan oleh sekolah.



DAFTAR PUSTAKA



Sa' dijah, Cholis, 1998. Pendidikan Matematika II. Malang : Dirjen Dikti Depdikbud.


























KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Pendidikan Matematika II tentang : “BANGUN – BANGUN RUANG”.
Mengingat pentingnya pendidikan matematika II penulis berusaha dengan semaksimal mungkin untuk dapat menyusun makalah ini sesuai dengan yang ditugaskan Dosen, supaya dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan yang lebih luas bagi mahasiswa PGSD UPI Tasikmalaya lebih jauh dan mandiri, mantap dalam melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan keinginan dan kemampuannnya.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Matematika II.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan pengetahuan dan kemampuan penulis yang terbatas, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya kepada para pembaca. Amin.



Ciamis,    Oktober 2014


Penulis


DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................      i
DAFTAR ISI....................................................................................................     ii
BAB I PEDAHULUAN...................................................................................     1
1.1   Latar Belakang....................................................................................     1
1.2   Tujuan ................................................................................................     1
1.3   Rumusan Masalah...............................................................................     2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................     3
2.1   Pengajaran Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung ....     3
2.1.1   Pengenalan Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan
         Lengkung ..................................................................................     3
2.1.2   Penanaman Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan
          Lengkung .................................................................................     3
2.2   Pembelajaran Bidang-bidang Banyak di Kelas 4-6............................     4
2.2.1   Penananaman Konsep Bidang-bidang Banyak.........................     4
2.2.2   Pembuatan model Bidang-bidang Banyak................................     5
2.2.3   Pengggambaran Bidang-bidang Banyak...................................     6
2.3   Pengajaran Bangun Tiga Dimensi di Kelas 4-6...................................     9
2.3.1   Penanaman Konsep Bangun Tiga Dimensi  yang
          Berpermukaan Lengkung .........................................................     9
2.3.2   Pembuatan Model Bangun........................................................   10
2.3.3   Pembuatan Gambar...................................................................   11

BAB III KESMIPULAN DAN SARAN........................................................   14
3.1   Kesimpulan.........................................................................................   14
3.2   Saran14DAFTAR PUSTAKA...........................................................   15

MAKALAH


 



BANGUN-BANGUN RUANG


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Matematika II

Dosen : Drs. Yusuf Suryana





 












Disusun Oleh :
Ø  Euis Erma Wati                 NIM. 051397
Ø  Nida Zulkaedah                NIM. 051377
Ø  Asep Saepul Aziz             NIM. 057158
Ø  Yosi Nuzul Rahmiati        NIM. 051350




PROGRAM D2 PGSD

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA
2014